KUALITAS FRUIT ENZYME, MAMA ENZYME, NACL PERAWATAN LUKA METODE MOIST WOUND HEALING DI PANTI WREDA CATUR NUGRAHA KALIORI

Theresia Sumini, AMd Kep, SKM

Perawat Panti Werda Catur Nugraha Kaliori, Banyumas


    Perawatan luka metode moist wound healing membuat luka tetap lembab, dengan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl mempercepat pertumbuhan jaringan dan mempercepat penyembuhan luka. Perawatan luka bertujuan untuk menghambat atau membunuh kuman dan mikroorganisme lain pada jaringan hidup, sehingga mengurangi risiko infeksi. Penerapan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl untuk perawatan luka di Panti Werdha Catur Nugraha Kaliori, Banyumas. Kualitas fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl perawatan luka SOP prinsip steril, didukung nutrisi seimbang, dan pengobatan antibiotik beberapa luka dengan jenis yang berbeda bisa sembuh. Pengujian kesembuhan luka meliputi warna kulit dengan menggunakan indra penglihatan dan perabaan. Pengujian metode perawatan luka moist wound healing proses kesembuhan luka lebih cepat dengan fruit enzyme, mama enzyme, dan NaCl diimplementasikan selama 12 bulan. Metode perawatan luka moist wound healing sesuai SOP mulai terjadi luka sampai proses kesembuhan ada unit opa 6 klien, unit oma 9 klien, unit kelas satu 2 orang. Perawatan dalam 1 bulan sembuh ada 13 klien, perawatan dalam 3 bulan ada 2 klien, perawatan dalam 6 bulan ada 3 klien dan perawatan dalam 12 bulan ada 2 klien.

Kata Kunci: Fruit enzyme, Mama Enzyme, NaCl, luka, sembuh.

  1. Latar Belakang

    Kulit merupakan organ yang cukup luas terdapat di permukaan tubuh, dan berfungsi sebagai pelindung untuk menjaga jaringan internal dari trauma, bahaya radiasi ultraviolet, temperatur yang ekstrim, toksin, dan bakteri.Kulit juga memiliki fungsi menyalurkan rangsangan sensoris, fungsi sekresi dan fungsi metabolisme. Timbulnya luka dapat disebabkan trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan , bakteri, jamur, virus. Pemerintah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan, termasuk standar operasional prosedur (SOP) untuk perawatan luka. SOP ini harus dipastikan aman, bermutu, dan merata untuk seluruh masyarakat di Indonesia, termasuk standar mutu dan prosedur operasional. SOP perawatan luka merupakan salah satu standar yang diatur dalam UU ini, yang menekankan pada pelayanan yang bertanggung jawab, aman, bermutu, dan merata. SOP ini bertujuan untuk memastikan perawatan luka dilakukan secara standar, efisien, dan aman untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
       Proses penyembuhan terjadi pada jaringan luka yang rusak. Penyembuhan luka merupakan suatu proses kompleks melibatkan interaksi yang terus menerus antara sel dengan sel dan antara sel dengan matriks yang terangkum dalam fase mekanisme penyembuhan luka yang saling tumpang tindih yaitu fase inflamasi (0-3 hari), fase proliferasi dan pembentukan jaringan (3-14 hari) serta fase remodeling jaringan (mulai pada hari ke 8 dan berlangsung sampai 1 tahun. Hasil dari mekanisme penyembuhan luka ini tergantung dari perluasan dan kedalaman luka dan adanya komplikasi yang mengganggu perjalanan proses penyembuhan luka yang alami. Gangguan pada proses perbaikan jaringan yang menyebabkan proses penyembuhan luka yang lama, terjadi pada berbagai kondisi seperti pada orang yang berusia lanjut, pengobatan dengan steroid, dan yang menderita penyakit diabetes dan kanker. Pada kondisi tersebut kemungkinan terjadinya infeksi lebih besar. Proses penyembuhan luka merupakan proses biologik dimulai dari adanya trauma dan berakhir dengan terbentuknya luka parut.
    Berangkat dari keprihatinan beberapa klien mengalami luka dermatitis di Panti Werda Catur Nugraha Kaliori. Januari 2024 mulai mencermati dan menerapakan perawatan luka degan prinsip bersih, steril untuk klien yang membutuhkan kesehatan dengan kualitas hidup yang baik dan kuantitas gizi seimbang di Panti Werda Catur Nugraha Kaliori. Keluarga Panti Werda Catur Nugraha Kaliori membuat fruit enzyme dan tumbuh mama enzyme. Fruit enzyme untuk kebutuhan sehari-hari, seperti membersihkan luka kulit klien. Fruit enzyme juga sebagai desinfektan ruangan, tempat tidur, aroma udara yang tidak segar. Januari 2024 pembuatan fruit enzyme di Panti Werda terus dilakukan dengan harapan parameter kualitas mama enzyme. Perawatan luka dengan metode moist wound healing membuat luka tetap lembab, dengan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl mempercepat pertumbuhan jaringan dan mempercepat penyembuhan luka. Pengurus mulai mengimplementasikan Mei 2024 fruit enzyme dengan menyemprotkan pada luka dan penerapan mama enzyme dan NaCl Mei 2024 perawatan luka metode moist wound healing untuk menjaga kelembaban luka dan mengangkat jaringan. Tim perawat dan tenaga kesehatan masyarakat mengusahakan kesehatan semua orang di Panti. Sebagai pengurus bertanggung jawab, mengusahakan dan memastikan tubuh klien sehat dan karyawan sehat. SOP (Standard Operating Procedure) perawatan luka pemerintah didasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan peraturan terkait lainnya. Fase mekanisme penyembuhan luka yang saling tumpang tindih yaitu fase inflamasi (0-3 hari), fase proliferasi dan pembentukan jaringan (3-14 hari) serta fase remodeling jaringan (mulai pada hari ke 8 dan berlangsung sampai 1 tahun sembuh.

2. Maksud dan Tujuan

    Maksud tujuan perawatan luka metode moist wound healing untuk menjaga kelembaban luka dan mengangkat jaringan dengan mama enzyme, fruit enzyme dan NaCl. Menganalisis kualitas mama enzyme, fruit enzyme dan NaCl untuk perawatan luka berdasarkan parameter fisika, kimia dari pembuatan sampai penerapan ke klien Panti Werda Catur Nugraha Kaliori. Tim kesehatan menentukan mutu perawatan luka metode moist wound healing berdasarkan SOP untuk menentukan status mutu perawatan dengan membandingkan SOP yang berlaku. Pengurus bermaksud dan bertujuan penerapan luka metode moist wound healing :

a. Mempercepat proses penyembuhan luka dalam waktu sesingkat mungkin pada klien di Panti Wreda Catur Nugraha Klaiori.

b. Menerapkan perawatan luka yang lebih sederhana dan memimalkan luka parut pada klien Panti Werda Nugraha Kaliori .

c. Meminimalkan kerusakan jaringan atau mencegah faktor risiko penyakit dan/atau gangguan yang lain.

d. Menurunkan kejadian luka yang terinfeksi dan mencegah infeksi nosokomial. 

3. Manfaat dan Keunggulan Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl

        Manfaat mama enzyme, fruit enzyme dan NaCl perawatan luka metode moist wound healing secara rutin kepada klien opa oma sangat baik. Penentuan mutu SOP dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :

a. Mengetahui kadar fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl yang bisa menjaga kebersihan luka dan mempercepat prose kesembuhan luka

b. Mengetahui fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl untuk perawatan luka yang efektif : membersihan luka, mencegah infeksi, dan menjaga lingkungan luka.

c. Mengetahui mama enzyme mempercepat pertumbuhan jaringan baru dengan mengoleskan mama enzyme pada luka.

d. Mengetahui kualitas SOP (Standard Operating Procedure) perawatan luka metode moist wound healing dengan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl di Panti Werda Catur Nugraha Kaliori.

    Keunggulan Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl SOP (Standard Operating Procedure) perawatan luka pemerintah didasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan peraturan terkait SOP perawatan luka dilakukan secara standar, efisien, dan aman untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.

a. Memastikan perawatan luka dilakukan secara standar, efisien dan aman.

b. Mempercepat penyembuhan klien.

c. Mencegah infeksi

    Perawatan luka metode moist wound healing dengan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl memiliki banyak keunggulan, di antaranya:

a. Membantu menilai kualitas fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl perawatan luka.

b. Memastikan kualitas mama enzyme NaCl dan fruit enzyme NaCl untuk perawatan luka. c. Meningkatkan kualitas mama enzyme, fruit enzyme NaCl untuk kebutuhan perawatan luka di Panti Werdha Catur Nugraha Kaliori Banyumas sesuai SOP perawatan luka metode moist wound healing dan output dapat diukur dan divalidasi.

    Tim kesehatan Panti Werda Catur Nugraha Kaliori menganalisis kualitas fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl untuk perawatan luka metode moist wound healing membuat luka tetap lembab bisa mempercepat pertumbuhan jaringan dan mempercepat penyembuhan luka. 

4. Implementasi perawatan luka metode moist wound healing Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl

    Aspek implementasi perawatan luka metode moist wound healing Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl mencakup berbagai hal yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas proses kesembuhan luka klien di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori. Beberapa unsur penting kunci implementasi termasuk pemanfaatan Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl, penerapan SOP, perawatan luka metode moist wound healing, pengembangan kreativitas pimpinan perawat, serta peningkatan kolaborasi dengan dokter dan partisipasi para perawat dalam proses perawatan untuk mempercepat kesembuhan luka. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah dengan bekerja bersama tim perawat untuk menyelesaikan masalah luka klien di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori, siswa dan mahasiswa belajar untuk mengembangkan keterampilan dan ikut terlibat dalam pemecahan masalah yang lebih efektif.

 Bahan dan Alat yang digunakan dalam Inovasi meliputi :

  • Fruit enzym
  • Mama enzyme
  • NaCL
  • Gelas ukur
  • Blender
  • Wadah botol plastik dan semprotan.

 Sampel Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl dengan perbandingan

  • 4 Mama enzyme = 1 NaCl 
  • 1000 mL Fruit Enzyme: 100 gram NaCl.

SOP (Standard Operating Procedure) perawatan luka metode moist wound healing adalah panduan langkah-langkah yang standar dan terstruktur untuk merawat luka mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi komplikasi.

SOP ini mencakup :

a. Persiapan pasien dan lingkungan.

  • Memberikan salam
  • Memperkenalkan diri
  • Menanyakan kabar

  • Menjelaskan prosedur perawatan luka yang akan dilakukan    
  • Memvalidasi kembali

b. Pelaksanaan perawatan luka metode moist wound healing: 

Peralatan steril, praktik kebersihan yang disiplin untuk mencegah kontaminasi luka (membersihkan, mengobati, dan menutupi luka).

Jenis luka di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori:

  • Luka bintik. 

Penyemprotan sebanyak tiga - lima kali sehari saat pagi sesudah mandi, siang, sore sesudah mandi dan malam menjelang tidur. Perawatan seacara rutin untuk melindungi luka dari infeksi, menjaga kelembapan luka, dan menciptakan lingkungan yang mendukung penyembuhan reaksi fruit enzyme, mama enzyme dan aCl dari waktu ke hari ke minggu ke bulan dan tahun berikutnaya dan kondisi klien terhadap tingkat kualitas reaksi proses penyembuhan ada 13 klien.

  • Luka bernanah melebar.

Luka diperlukan perawatan necrotomy satu - dua kali sehari dengan penyemprotan sampai bersih, diolesi mama enzyme dan NaCl saat sore dengan prinsip steril ditutup kasa dan tampon menyerap darah, nanah, atau cairan lain dari luka.. Nilai yang telah diperoleh dari hasil perawatan selanjutnya dibandingkan dengan luka yang digunakan dengan mama enzyme dan fruit enzyme, NaCl dan luka yang dirawat salep kimia. Hasil 4 klien menggambarkan kondisi kualitas lebih baik yang semprot fruit enzyme NaCl dan mama enzyme di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori.

Penerapan SOP perawatan luka dengan modern dressing metode moist wound healing penyembuhan luka lembab :

a. Membersihkan luka dengan menyemprot fruit enzyme NaCl.

b. Mengangkat jaringan mati atau nekrotomi.

c. Memberi fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl. 

    1. Metode moist wound healing membalut luka dengan menjaga kelembaban. 

        SOP perawatan luka dengan metode moist wound healing Fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl adalah teknik menjaga kelembaban luka untuk memfasilitasi penyembuhan alami dengan menciptakan lingkungan lembab pada luka, yang membantu sel-sel tumbuh dan jaringan baru terbentuk dengan lebih cepat dan diobati minum antibiotik untuk mencegah risiko infeksi.

    2. Metode moist wound healing luka terbuka. 

        Luka risiko infeksi tinggi dibiarkan terbuka dengan perawatan menyemprot luka Fruit enzyme NaCl 3-5 x sehari dan diobati dengan minum antibiotik untuk mencegah risiko infeksi. 

d. Memeriksa secara teratur.

e. Mengganti balutan sesuai dengan kebutuhan, biasanya 1-2 kali sehari.

f. Luka risiko infeksi tinggi dibiarkan terbuka dibersihkan dengan menyemprot Fruit enzyme NaCl 3-5 x sehari dan diobati antibiotik mencegah risiko infeksi. 


Tempat yang digunakan dalam penerapan perawatan luka metode moist wound healing 17 klien di Unit Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori ada tiga tempat :

  • Unit opa : 6 klien jenis luka bintik kecil bernanah.
  • Unit oma : 5 klien jenis luka bintik kecil bernanah dan jenis luka melebar. Perawatan nekrotomi dengan membersihan luka, mengangkat jaringan mati, dan pengobatan antibiotik mencegah infeksi 4 klien.
  • Unit kelas : 2 klien jenis luka bintik kecil bernanah

    Kualitas kesembuhan perawatan luka metode moist wound healing dengan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl dengan sistem Isolasi klien. Isolasi bertujuan untuk memutus rantai penularan, melindungi klien dan tim perawat, serta mengurangi risiko infeksi Sampel 3 tempat yang berbeda dalam 1 Kompleks perawatan luka metode moist wound healing klien di Unit Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori. Tim perawat menjaga kebersihan tangan, menggunakan alat pelindung diri(APD), manajemen alat tajam, dekontaminasi, pencucian, dan sterilisasi instrumen, serta menjaga sanitasi lingkungan (PHBS). Klien yang percaya memperoleh kesembuhan Juli 2024 berjumlah 13 klien. Klien yang ragu-ragu memperoleh November 2024 2 klien. Klien yang sampai Mei 2025 2 klien sembuh.

c. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Panti Wreda. 

    Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Panti adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada klien, perawat, petugas, karyawan, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan di Panti Wreda. Pengurus Panti Wreda memberdayakan para karyawan agar tahu dan mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan dalam menciptakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori.

d. Evaluasi 

    Evaluasi perawatan luka metode moist wound healing dengan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori proses penerapan SOP untuk memastikan efektivitas perawatan dan khasiat fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl. Perawatan melibatkan pemeriksaan luka, menilai faktor-faktor yang memengaruhi penyembuhan keseimbangan gizi, kebersihan lingkungan dan memantau respon klien dalam perawatan menggunakan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl.

5. Analisa penerapan perawatan luka metode moist wound healing dengan fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl

Analisis perawatan luka metode moist wound healing dengan Fruit Enzyme Mama Enzyme dan NaCl menyatakan tingkat kesembuhan bagi klien lebih cepat. Fruit Enzyme juga digunakan sebagai desinfektan untuk menyemprot tempat tidur, ruangan, baju dan kebutuhan dicampur minum air putih. Kualitas Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl ada kandungan yang sangat bagus bisa menumbuhkan jaringan baru luka sesudah perawatan Necrotoyme. Necrotomy adalah proses pengangkatan jaringan mati, termasuk kulit dan jaringan lunak yang rusak atau terinfeksi, dari suatu luka atau area luka. Prosedur Necrotomy bertujuan untuk menghilangkan jaringan yang sudah tidak berfungsi lagi dan memungkinkan penyembuhan yang lebih baik. Parameter kesembuhan yang terukur memiliki proses yang berbeda-beda dan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyembuhan luka klien pada :

a.        Faktor daerah luka

Daerah luka meliputi penerapan SOP perawatan luka, mencegah infeksi, perubahan fisiologis sistem muskuloskeletal, dan kondisi kesehatan lansia dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka, meningkatkan risiko komplikasi, dan berdampak waktu perawatan luka dan proses kesembuhan.

b.       Faktor lingkungan

Kebersihan lingkungan dengan menyemprot fruit enzyme ke tempat tidur, ruangan, baju memberikan banyak manfaat, seperti mengurangi risiko penyakit, meningkatkan kualitas udara, dan membuat lingkungan terasa lebih indah dan nyaman yang mempercepat kesembuhan luka.

c.        Faktor Nutrisi klien

Nutrisi yang berfungsi dan berperan berperan penting dalam mendukung penyembuhan dan perkembangan tubuh, menjaga energi, memelihara kesehatan, dan mencegah penyakit. beberapa sumber protein yang baik untuk penyembuhan luka klien lansia.

d.       Faktor psikologis,

Gangguan psikologis klien perlu dideteksi dan ditangani secara dini dan kepercayaan perawat dan atau kepercayaan klien serta lingkungan keluarga panti Wreda Catur Nugraha atau teman yang berada di lingkungan perawatan. Pimpinan Panti kolaborasi dengan dokter, psikolog sehingga dapat membantu mengidentifikasi masalah dan menentukan penanganan yang tepat. Perawat, keluarga panti, dan teman dapat membantu klien mengatasi masalah psikologis dan menjaga kesehatan mental untuk proses kesembuhan luka.

Analisa perawatan adalah proses evaluasi sistem perawatan luka metode moist wound healing sesuai SOP untuk memastikan efektivitas dan efisiensi fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl memberikan kesehatan bagi keluarga di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori. 


6. Rekomendasi

    Fruit Enzyme, Mama Enzyme dan NaCl Rekomendasi perawatan luka metode moist wound healing klien yang sudah diimplementasikan di Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori memenuhi SOP antara lain :

a. Klien Panti Werda Catur Nugraha Kaliori sebagian besar mengalami perubahan kulit seiring bertambahnya usia sebenarnya bukanlah hal yang berbahaya karena ini merupakan bagian dari proses penuaan dan membutuhkan perawatan. Fruit enzyme yang bermanfaat sebagai antiseptik berfungsi untuk mengurangi menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup di kulit mencegah infeksi dan mengurangi risiko timbulnya infeksi pada luka.

b. Perawatan luka metode moist wound healing dengan menyemprotkan fruit enzyme, Mama enzyme dan NaCl bila perlu Necrotomy lebih cepat sembuh. Penerapan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl mulai Mei 2024 -Mei 2025. Perawatan luka di Panti sesuai SOP (Standard Operating Procedure) perawatan luka pemerintah didasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan peraturan terkait lainnya. SOP bertujuan untuk memastikan perawatan luka dilakukan secara standar, efisien, dan aman untuk prose kesembuhan dan mencegah infeksi.

c. Hasil perawatan luka dengan fruit enzyme, mama enzyme dan NaCl di Panti Werda Catur Nugraha Kaliori melalui tahap demi tahap dengan menerapkan SOP perawatan luka steril. Klien bisa sembuh, membutuhkan rentang waktu selama satu tahun dan membutuhkan kedisiplinan. .

d. Mencegah Infeksi nosokomial : Perawat harus menggunakan Alat Pelindung Diri / APD dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bertanggung jawab melindungi diri sendiri dan klien serta lingkungan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Fasilitas Kesehatan. Pengurus memastikan tim perawat, siswa praktek dan mahasiswa praktek menerapkan SOP di Panti Werda Catur Nugraha Kaliori. 

Referensi

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur dasar-dasar pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk standar mutu dan prosedur operasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan

Lucia Anik Purwaningsih Skep.,Ns.,M.Kep 2018, Perawatan Luka Modern di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta (ETN) dan Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Rizky Erwanto, Fransiska Lanni, Vol.5 No.1 2023 Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta Analisis Faktor Keterlambatan Penyembuhan Luka Pada Kelompok Populasi Lansia

Rahmat Hidayat Zulhar1, Chairil Wahyu Pratama2 (2025) Gizi Optimal untuk Lansia: Menjaga Kesehatan dan Kualitas Hidup di Usia Emas, Universitas Mandala Waluya Kendari, Vol. 2 No. 5

Wenny Yolanda Sabu, 2024 Perawatan luka metode moist wound healing pada pasien post operasi ulkus DM, Universitas Karya Husada https://doi.org /10.33475/ mhjns.v5i3.202

PHBS, Ayo Sehat Kemkes, 1 Jan 2016, PHBS adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat https://ayosehat.kemkes.go.id › phbs

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Peraturan – peraturan perundang-undangan K3

Oci Etri Nursanty, 2020 Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Bersih melalui Pelatihan Perawatan Pasca Operasi Jurnal Ilmiah Kesehatan.

Michael Nafarin, 2023 Penyembuhan Luka Diponegoro University, Faculty Member

Surat Pastoral FABC, 15 Maret 2025 Kepada Gereja-Gereja Lokal di Asia tentang Pemeliharaan Ciptaan: Panggilan untuk Pertobatan Ekologis

Martin Harun, OFM, Ensiklik Paus Fransiskus, 24 Mei 2015, Laudato Si (Terpujilah Engkau) Seri Dokumen Gereja No 98. No. 164 & 167

KeMenKes No.55, 2023. Kesehatan Lingkungan. Pencabutan. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Enny Dalilah Linda Sari Lubis, Dezi Handayani, 2024, Cendawan pada Cairan Ecoenzyme dan Mama Enzyme dari Kulit Jeruk dan Kulit Nenas, Home / Archives Vol. 8 No. 2 (2024) , DOI: https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.14804

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL 21 FEBRUARI 2025 PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK UNTUK PUPUK & ECO-ENZYME SAMPAH PLASTIK UNTUK MEMBUAT POT DI PANTI WERDA CATUR NUGRAHA KALIORI BANYUMAS

KUALITAS AIR SUMUR BOR AIR BERSIH DAN AIR MINUM BERBASIS METODE STORET DI PANTI WERDA CATUR NUGRAHA KALIORI BANYUMAS HARI AIR SEDUNIA 22 MARET 2025