KUALITAS AIR SUMUR BOR AIR BERSIH DAN AIR MINUM BERBASIS METODE STORET DI PANTI WERDA CATUR NUGRAHA KALIORI BANYUMAS HARI AIR SEDUNIA 22 MARET 2025
oleh:
Theresia Sumini, SKM
Pengurus Panti Werda Catur Nugraha Kaliori, Banyumas
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia dan fisika air sumur bor di Panti Werdha Catur Nugraha Kaliori, Banyumas. Kualitas kimia air yang diteliti metode STORET meliputi analisis derajat keasamaan (pH) dengan menggunakan pH meter. Pengujian kualitas fisika air meliputi penentuan pengujian warna dengan menggunakan indra penglihatan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari air dengan nilai pH air bersih sampel Unit oma sebesar pH 7.28, nilai pH air bersih Unit dapur pH 7.36, sedangkan nilai pH air bersih Susteran pH 7,48. PH air minum di Galon di Unit Oma pH 7,91 dan air minum di Susteran pH. 8,64.
Kata Kunci: Air Sumur, Kualitas Air, pH meter.
1. 1. Latar Belakang
Majelis PBB menetapkan Hari Air Sedunia 22 Maret 1993
melalui sidang PBB ke 47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brazil.
(Laudato Si) 167. Air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari
khususnya untuk penyediaan air bersih harus memenuhi persyaratan yang diatur
dalam peraturan Permenkes air bersih terbaru adalah Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2023. Permenkes ini berlaku sejak 4 Januari
2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan. Tujuan dari pembaharuan Permenkes air minum ini
adalah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Pembangunan
Berkelanjutan tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, kadar besi
dalam air bersih yang dipergunakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 32 tahun 2017 standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan air minum yang diatur dalam Permenkes tersebut meliputi: tidak
berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang
berbahaya, tidak mengandung logam berat. Keamanan Air: Mencairnya gletser di
Himalaya dan mengeringnya sungai-sungai di Asia Selatan dan Tengah membahayakan
pasokan air bagi jutaan orang untuk menjamin akses air minum untuk semua.
Perubahan-perubahan ini memperburuk konflik atas sumber daya air, khususnya di
daerah aliran sungai yang dimiliki bersama oleh banyak negara (FABC). Tahun
Yubelium Pengharapan 2025, Gereja menjadikan Kepedulian terhadap Ciptaan
sebagai tema penting dan mendesak keuskupan dan paroki untuk memperkuat
inisiatif-inisatif ekologis dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan dan
terbarukan sebagai ungkapan dan perwujudan iman.
Berangkat dari keprihatinan ada beberapa karyawan yang
sering mencela kondisi air sumur bor bahkan sampai mempengaruhi beberapa oma
terpengaruh mencela air sumur bor di Panti Werda Catur Nugraha Kaliori. Air
sumur bor sudah berjasa selama 19 tahun sejak 2006 sampai 2025. Air sumur bor
sudah menghidupi semua makhluk hidup terlebih oma dan opa yang membutuhkan air
dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang cukup ketersediaannya keluarga
Panti Werda Catur Nugraha Kaliori, Banyumas. Keluarga Panti Werda Catur Nugraha
Kaliori, Banyumas menggunaan air sumur bor yang keluar dari mata air mempunyai
kualitas yang sangat baik untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci tangan,
mengisi bak mandi, menyiram tanaman, memasak dan minum. Tahun 2007 air sumur
bor Panti Werda pernah diperiksa di laboratorium biologi Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto menyatakan air bersih parameter kualitas air bersih.
Sayang hasil laboratorium tidak terarsip di Kantor Panti Werda Catur Nugraha
Kaliori Banyumas. Sebagai perawat tenaga kesehatan masyarakat mengusahakan
kesehatan semua orang. Sebagai pengurus panti bertanggung jawab, mengusahakan
dan memastikan air bersih, air minum dan pangan olahan siap saji untuk oma,
oma, karyawan, suster dan seluruh keluarga yang diproduksi memenuhi kesehatan.
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL) dan Persyaratan Kesehatan media
air ditetapkan pH air bersih berkisar antara 6,5–9,0. Air minum yang baik
memiliki pH antara 6,5–8,5. pH adalah skala yang menunjukkan tingkat keasaman
atau kebasaan air. pH (potential hydrogen) adalah derajat untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Air dengan pH netral atau sedikit
lebih tinggi dari 7 dianggap sehat dan aman untuk dikonsumsi.
2. 2. Maksud dan Tujuan
Maksud tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas
air bersih dan air minum berdasarkan parameter fisika, kimia dari sumber air
sumur bor sampai toren dan distribusi ke unit dapur, oma, opa, susteran dan
aula Panti Werda Catur Nugraha Kaliori. Tim kesehatan menentukan kriteria mutu
air bersih berdasarkan metode STORET untuk menentukan status mutu air dengan
membandingkan data kualitas air sumur bor dengan baku mutu air yang berlaku.
Tim kesehatan bermaksud dan bertujuan :
a. Menciptakan lingkungan Panti Werda bertanggung jawab
terhadap ekologi intergral : manusia, lingkungan, ekonomi dan sosial.
b. Mempromosikan gaya hidup yang lebih sederhana dan lebih
berkelanjutan keluarga Panti Werda.
c. Mengurangi atau mencegah faktor risiko penyakit dan/atau
gangguan kesehatan masyarakat.
d. Memupuk spiritualitas ciptaan yang memperdalam hubungan
manusia dengan kosmos dan Tuhan.
3. 3. Manfaat Penelitian PH Air
Manfaat sistem metode STORET air
bersih dari sumur bor, pengaliran air melalui sistem perpipaan sampai bangunan
penampungan (reservoir) ke unit pelayanan konsumen opa oma. Penentuan mutu air
pada sistem distribusi air bersih dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu
pengukuran, pengujian sampel, perhitungan, dan penilaian. Perlindungan dan
pengelolaan Mutu Air dalam upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk
menjaga Mutu Air. Manfaat metode STORET:
a. Mengetahui parameter yang
telah memenuhi atau melampaui baku mutu air.
b. Mengetahui pengendalian
kualitas air yang efektif.
c. Mengetahui status mutu air di
Panti Werda Catur Nugraha Kaliori.
4. Keunggulan Penelitian PH
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2023 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi,
Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum, dan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 155 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dengan
Metode storage and retrieval (STORET).
a. Air Minum adalah air yang
melalui pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Air untuk Keperluan Higiene
dan Sanitasi adalah air yang digunakan untuk keperluan higiene perorangan
dan/atau rumah tangga.
a. Membantu menilai kualitas
kesehatan air
b. Memastikan kualitas air bersih
dan kualitas air minum.
c. Memastikan kualitas air untuk
kebutuhan di Panti Werdha Catur Nugraha Kaliori Banyumas sesuai Standar Baku
Mutu Air
Tim kesehatan Panti Werda Catur
Nugraha menganalisis kualitas air sumur bor dengan parameter fisika yang
meliputi bau, warna dan parameter kimia yang meliputi pH mengacu pada tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi. Menurut World Health Organization WHO, air minum
yang baik dikonsumsi adalah air dengan pH 7,0, yang merupakan pH netral. Air
dengan pH 6,5–8,5 juga memenuhi syarat sebagai air minum yang layak dikonsumsi.
Rentang ini dianggap aman karena air minum dengan pH tersebut tidak akan
menyebabkan masalah kesehatan bagi kebanyakan orang.
5.
Aspek Penelitian
Alat dan bahan Alat-alat yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi pH meter, galon, gelas, gelas ukur,
wadah botol plastik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel 3
tempat air bersih : unit dapur, air oma, susteran. Sampel 2 tempat air minum
dari galon dan tempat penampungan air dari batu seloid.
6.
Penerapan Penelitian
Pengambilan dan pengukuran sampel dari setiap titik
dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran saat pagi dan sore. Hal tersebut untuk
melihat pengaruh perbedaan waktu dan kondisi cuaca terhadap tingkat kualitas
air. Nilai yang telah diperoleh dari hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan
dengan baku mutu yang digunakan. Sampel yang diuji akan menggambarkan kondisi
kualitas air bersih dan air minum di Panti Werdha Catur Nugraha Kaliori
Banyumas.
7.
Analisa Penelitian
Analisis kualitas air bersih, kualitas air menyatakan
tingkat kesesuaian air untuk dipergunakan bagi pemenuhan kebutuhan tertentu
bagi kehidupan manusia, seperti untuk mengairi tanaman, minuman ternak, serta
kebutuhan langsung untuk diminum, mandi, mencuci, dan sebagainya. Kualitas air
ditentukan oleh kandungan sedimen tersuspensi dan bahan kimia yang terlarut di
dalam air tersebut.
Setiap parameter kualitas air yang terukur memiliki kadar
yang berbeda-beda, tergantung pada daerah dan aktivitas manusia yang terdapat
di lingkungan. Minum air dengan pH 8 atau 9, yang lebih tinggi dari air biasa,
tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi kebanyakan orang. Kualitas
Kimia Penentuan derajat keasaman (pH) Sampel air sumur bor sebanyak 1000 mL
dibagi menjadi dua bagian masing- masing 250 mL dan dimasukkan kedalam gelas
Sampel air kemudian diuji dengan menggunakan pH meter untuk mengetahui derajat
keasamannya. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali untuk menghindari
data yang error.
8.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk menangani parameter
air yang ada di Lingkungan Panti Werda Catur Nugraha Kaliori memenuhi baku mutu
antara lain :
1. Kondisi air yang digunakan metode STORET dalam kondisi
air bersih selama 19 tahun dari Juni 2006 - Maret 2025. Kualitas air di Panti
Werda memenuhi baku mutu sesuai dengan Kemenkes no 55 Tahun 2023 Nilai baku
mutu kualitas air bersih untuk kadar pH yang diperbolehkan adalah 6.5-8.5.
2. Hasil Air Minum di Panti Werda Catur Nugraha Kaliori
melalui pengolahan atau memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum dengan pH
7,91 hingga 8,64 air minum yang layak untuk dikonsumsi di Panti Werda Catur
Nugraha Kaliori. Rentang ini dianggap aman karena air minum dengan pH tersebut
tidak akan menyebabkan masalah kesehatan bagi kebanyakan orang
3. Hasil penelitian nilai pH air bersih untuk keperluan
higiene dan sanitasi adalah air bersih di Unit oma sebesar pH 7.28, nilai pH
Unit dapur pH 7,36, sedangkan nilai pH tertinggi susteran pH 7,48.
4. Mitigasi: Generasi muda bertanggung jawab melindungi
bumi. Pengukuran pH air dilakukan bersama siswa-siswi yang sedang praktek.
Panti Werda Catur Nugraha Kaliori menjadi ciri khas panti tempat belajar.
Referensi
Surat Pastoral FABC, 15 Maret 2025 Kepada Gereja-Gereja
Lokal di Asia tentang Pemeliharaan Ciptaan: Panggilan untuk Pertobatan Ekologis
Annisa Putri Lestari1*, Agung Pamudjianto2, Mierta Dwangga3,
dkk Januari, 2024 Analysis of the water quality of dug wells in Rawa Sugi
Village, Salawati District, Sorong Regency JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol. 03,
No. 01, Hal. 045 – 052
KeMenKes No.55, 2023. Kesehatan Lingkungan. Pencabutan.
Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mayang Sari1*, Mifta Huljana2, 2019 Analisis Bau, Warna,
TDS, pH, dan Salinitas Air Sumur Gali di Tempat Pembuangan Akhir ALKIMIA:
Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol. 3 No. 1
Muhamad Faisal 1 , Dewa Made Atmaja, 2019,Kualitas air pada
sumber mata air di Pura Taman Desa Sanggalangit sebagai sumber air minum
berbasis metode Storet, Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan
Ganesha, Indonesia Volume 7, Number 2, Agustus 2019, pp. 74-84
Permenkes No. 32 Tahun 2017 Standar baku mutu air bersih
berdasarkan terdiri dari parameter wajib dan tambahan. Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum
Hasrianti1, Nurasia2 2016 Analisis Warna, Suhu, pH Dan
Salinitas Air Sumur Bor di Kota Palopo brought to you by COREView metadata,
citation and similar papers at core.ac.uk provided by Cokroaminoto Palopo
University Journals / Jurnal Elektronik Universitas Cokroaminoto.
Martin Harun, OFM, Ensiklik Paus Fransiskus, 24 Mei 2015,
Laudato Si (Terpujilah Engkau) Seri Dokumen Gereja No 98. No. 164 & 167
Ronaldi Zamora1, Harmadi2 dan Wildian2, Juni 2015,
Perancangan alat ukur TDS (Total Dissoved Solid) air dengan sensor
konduktivitas secara real time, Jurnal Sainstek Vol. VII No. 1: 11-15, Juni
2015
Komentar
Posting Komentar